
Tak hanya acara “Bukan Empat Mata” yang menjadi sasaran KPI, juga terdapat acara lain yang menjadi sasaran KPI walupun hanya berupa teguran dan himbauan seperti :
1. “Di bayar Lunas” di RCTI dengan alasan mengeksploitasi orang miskin
2. “Hareem” di Indosiar dengan alasan penuh dengan adegan kekerasan verbal dan fisik serta berindikasi melecehkan ajaran agama setelah mendengar pertimbangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
3. “Alisa” di RCTI
4. “Tawa Sutra” di Antv
5. “Abdel dan Temon” di Global TV dengan alasan mengandung adegan dan pembicaraan vulgar dan menampilkan kekerasan fisik secara berulang-ulang, Di samping itu, program ini diminta KPI agar dipindah tayangkan pada pukul 22.00 karena diperuntukkan bagi penonton Dewasa (D).
6. “Muslimah” dengan alasan menampilkan adegan kekerasan verbal dan fisik serta berindikasikan melanggar kaidah-kaidah agama, seperti perlakuan yang tidak pantas terhadap orang tua.
7. “Suami-suami Takut Istri” di Trans TV dengan alasan tidak memperhatikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan dalam konteks hubungan suami-istri, menampilkan adegan kekerasan dalam tumah tangga, dan mengucapkan kata-kata kasar secara dominan
8. “Dahsyat” di RCTI
Pendapat orang mengenai sikap KPI ini mungkin bermacam-macam ada yang mendukung ada yang mengencam, tapi bagi ane sendiri sikap ini di butuhkan untuk mencambuk kreativitas para pembuat acara ataupun sinetron. Walaupun tujuannya pasar tapi jangan sampai menurunkan kualitas acaranya. Apalagi sekarang banyak sekali sinetron yang ber settingkan Islam namun isinya jauh dari itu. Bang Dedy Miswar pernah berkomentar tentang ini, beliau bilang “Untuk membuat sinetron yang benar-benar religius itu perlu ilmu”. Ilmu di sini bukan hanya ilmu perfilman juga ilmu agama. Ini ane dapat dari kakak ane yang juga berkecimbung dalam dunia sinetron.
(Note : data di atas diambil dari website KPI)
0 komentar :
Posting Komentar
Mau tukeran link? silakan buka Link sahabat dan apabila ada pertanyaan silakan tulis di Kotak Pertanyaan. Terima Kasih...
Kami akan menghapus komentar yang: Tak sopan, memakai HURUF BESAR, berupa caci maki, mengandung kata-kata kebun binatang, debat kusir, provokasi, di luar konteks, berupa undangan/ reklame. Komentar yang terlalu panjang, tanpa paragraf dan sulit dipahami. Komentar copy-paste, silakan di-link saja.
Isi komentar adalah tanggung jawab penulis komentar, bukan tanggung jawab pengelola blog/situs ini. Harap maklum.